Catatan

 Dia (diri sendiri)

Pagi memancarkan cahayanya
Langkah kaki mulai terlihat di jalanan sepi tadi malam
Suara-suara kerumunan mempercepat dengan sendirinya.
Terlalu banyak sebab dia (diri sendiri) merasa begitu salah.
Sampai detik dunia terpapar virus, masih membebankannya.
Sampai detik yg seharusnya sudah mendapatkan sesuatu untuk meringankan keadaan. Namun masih tetap berdiri teguh di atas bebannya.
Sungguh tak ada yang bisa terucap kecuali menyembunyikan di balik keceriaan.
Berusaha membuat tangisan darinya tak di ketahui.
Meskipun telah terdengar cikal bakal suara serak pertanda.
Dia (diri sendiri) tak tau mesti berbuat apa.
Sekedar berkeinginan membuat tawanya keluar,
Tawa bahagia melepas semua beban darinya.
Namun belum ada daya.
Hanya upaya membohongi diri sendiri
Dan berharap bahagianya terpancar.
Ceritanya membuat hati ini tertegun.
Begitu sulit keadaan di sana
Tak sebanding kesulitan yg di hadapi dia (diri sendiri).
Bercerita tentang,
Kesempitan yang di rasakannya.
Pasangannya pun begitu, memikirkan kewajiban dan sesuatu tagihan yang semakin menjepit keadaan.
Pergi pagi dan berhari-hari pun belum cukup melapangkan Kesempitan itu.
Tak berguna.
begitu bisikan terdalam membisiki.
Setelah mengetahui tangisan tersedu-sedunya.
Semakin pula bisikan itu terdengar jelas.
di tambah kalut dia (diri sendiri) belum tampak untuk menampakkan garis akhir dan memulai kelapangan.
apapun dirasa ingin di buat.
sampai tak ada waktu untuk berfikir dewasa.
hingga semua itu sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIRIK KEMANO YEH (CIK DAN)

LIRIK LAGU CIK DAN - KEMANO YEH